Orang Wuku Medhangkungan Senang Menyepi (20 Juli – 26 Juli 2014)

Author:editorTembi / Date:19-07-2014 / Orang wuku Medhangkungan pandai bicara, mantap pendiriannya, penuh syukur, besar rasa kebersamaannya. Ia juga hemat dan pandai mengatur ekonomi. Namun, ia senang membicarakan kekurangan orang lain.

Kitab Primbon Betaljemur Adammakna adalah kumpulan pengetahuan berdasarkan ‘ilmu titen’ yang berlangsung turun-temurun dalam masyarakat Jawa. Kitab tersebut memuat 337 bab, salah satu diantaranya adalah pengetahuan untuk menghitung, memilah dan memilih hari.

Berdasarkan kitab itu dalam sepekan ini ada 5 hari baik untuk keperluan menyelenggarakan upacara penting dalam keluarga, dengan perincian sebagai berikut:

Minggu Kliwon, 20 Juli 2014, kalender Jawa tanggal 22, bulan Pasa, tahun 1947 Alip (terhitung mulai Sabtu sore pukul 18.00 s/d Minggu sore pukul 18.00), baik untuk menyelenggarakan upacara penting dan untuk bepergian.

Senin Legi,21 Juli 2014, kalender Jawa tanggal 23, bulan Pasa, tahun 1947 Alip (terhitung mulai Minggu sore pukul 18.00 s/d Senin sore pukul 18.00), kurang baik untuk menyelenggarakan upacara penting dan untuk bepergian.

Selasa Paing, 22 Juli 2014, kalender Jawa tanggal 24, bulan Pasa, tahun 1947 Alip (terhitung mulai Senin sore pukul 18.00 s/d Selasa sore pukul 18.00), baik untuk menyelenggarakan upacara penting, dan untuk bepergian.

Rabu Pon, 23 Juli 2014, kalender Jawa tanggal 25, bulan Pasa, tahun 1947 Alip (terhitung mulai Selasa sore pukul 18.00 s/d Rabu sore pukul 18.00),baik untuk menyelenggarakan upacara penting dan untuk bepergian.

Kamis Wage, 24 Juli 2014, kalender Jawa tanggal 26, bulan Pasa, tahun 1947 Alip (terhitung mulai Rabu sore pukul 18.00 s/d Kamis sore pukul 18.00),kurang baik untuk menyelenggarakan upacara penting, dan untuk bepergian.

Jumat Kliwon, 25 Juli 2014, kalender Jawa tanggal 27, bulan Pasa, tahun 1947 Alip (terhitung mulai Kamis sore pukul 18.00 s/d Senin sore pukul 18.00), baik untuk menyelenggarakan upacara penting dan untuk bepergian.

Sabtu Legi, 26 Juli 2014, kalender Jawa tanggal 28, bulan Pasa, tahun 1947 Alip (terhitung mulai Jumat sore pukul 18.00 s/d Sabtu sore pukul 18.00),baik untuk menyelenggarakan upacara penting dan untuk bepergian.

Orang yang dilahirkan pada kurun waktu 20 Juli sampai dengan 26 Juli, masuk dalam Wuku Medhangkungan, wuku dengan nomor urut 20.


Penggambaran Wuku Medhangkungan: 
Raden Medhangkungan (kiri) menghadap Batara Basuki, dewa yang hatinya setia dalam menerima takdir. 
Pohonnya adalah pohon Plasa, banyak terdapat dan dipakai di desa dan pegunungan. 
Burungnya adalah burung Pelung, senang bermain di air. 
Gedhongnya ada di atas, selalu memikirkan harta-bendanya.

  • Dewa yang menaungi Wuku Medhangkungan adalah Batara Basuki.
  • Kelebihannya : pandai bicara, senantiasa bersyukur atas anugerah yang diterima, mantap dalam pendirian, tidak mudah goyah, dan besar rasa kebersamaannya. Ia juga hemat dan pandai mengatur ekonomi.
  • Kelemahannya : juweh atau suka mengomentari orang lain.
  • Kesenangannya menyepi.
  • Bencananya : karena dicelakai di waktu malam.
  • Hari nahas : tidak jelas.
  • Hari baik : tidak menentu.

Untuk mencegah agar terhindar dari bencana orang Wuku Medhangkungan perlu mengadakan slametan pada hari dan pasaran kelahirannya dengan membuat nasi kuning, lauknya daging ayam kuning, dan bubur merah disertai doa keselamatan.

Selain itu, setelah slametan, selama 7 hari (20 – 26 Juli 2014) yang bersangkutan tidak boleh pergi ke Timur, tempat bersemayamnya Batara Kala.

Herjaka HS

Ensiklopedi Primbon

Latest News

  • 21-07-14

    Jatayu, Garuda yang

    Dengan sisa-sisa keperkasaannya Jatayu berhasil merebut Dewi Sinta dari tangan Rahwana. Namun yang membuat hatinya kecewa adalah kata-kata ketus dari... more »
  • 21-07-14

    Masjid Keraton Banyu

    Sumber setempat juga menyebutkan bahwa Masjid Keraton Banyusumurup mula-mula didirikan untuk melengkapi keberadaan makam Pangeran Pekik yang terletak... more »
  • 21-07-14

    Kegembiraan Mahasisw

    Sekelompok mahasiswa-mahasiswi dari The National University of Singapore yang menginap di Tembi mencoba bermain gamelan dalam arahan para pemandu... more »
  • 21-07-14

    Diplomasi Kebudayaan

    Judul : Diplomasi Kebudayaan. Konsep dan Relevansi Bagi Negara Berkembang. Studi kasus Indonesia  Penulis : Tulus Warsito, Wahyuni... more »
  • 19-07-14

    Orang Wuku Medhangku

    Orang wuku Medhangkungan pandai bicara, mantap pendiriannya, penuh syukur, besar rasa kebersamaannya. Ia juga hemat dan pandai mengatur ekonomi.... more »
  • 19-07-14

    I Gusti Ngurah Rai P

    Pada pertempuran 20 November 1946 itu, akhirnya I Gusti Ngurah Rai bersama dengan teman-temannya yang berjumlah 1.372 orang, gugur di medan perang... more »
  • 19-07-14

    KURSUS MACAPAT DURMA

    Pada bagian ini, serat Centhini mengisahkan kehidupan warok di daerah sekitar Ponorogo. Yaitu kebiasaan para warok memamerkan kesaktian di hadapan... more »
  • 19-07-14

    Richard Irwin Meyer,

    Sejak memutuskan untuk menjadi seniman Indonesia, ia meninggalkan posisi sebelumnya sebagai art historian. Hal tersebut dilakukan karena ia sudah... more »
  • 18-07-14

    Rendang Jawa Ala Maj

    Resep masakan tradisional Jawa di majalah ini ditulis oleh Pujirah dalam rubrik “Jagading Wanita”. Isi Majalah Kajawen tersebut sekitar 90 % ditulis... more »
  • 18-07-14

    Misteri Perempuan An

    Cara dan konsep visualiasi karya-karya Angga ini menunjukkan kepekaannya terhadap perempuan. Ia menyadari kemisteriusan perempuan, dan mencoba... more »