Orang Kelahiran Selasa Legi Selalu Merasa Kurang, dan Senang Bertengkar (Wuku Wayang, 7 – 13 September 2014)

06 Sep 2014 Watak orang Selasa Legi panas hati, agak dengki, selalu merasa kurang, senang bertengkar, saat marah membahayakan, dan karena ulahnya banyak orang terhambat prestasinya.

Orang Kelahiran Selasa Legi Selalu Merasa Kurang, dan Senang Bertengkar (Wuku Wayang, 7 – 13 September 2014)

Kitab Primbon Betaljemur Adammakna adalah kumpulan pengetahuan berdasarkan ‘ilmu titen’ yang berlangsung turun-temurun dalam masyarakat Jawa. Kitab tersebut memuat 337 bab, salah satu diantaranya adalah pengetahuan mengenai watak seseorang menurut jumlah hari dan pasaran kelahiran.

Berikut watak orang yang mempunyai hari dan pasaran kelahiran satu minggu ke depan, berdasarkan kitab tersebut:

Minggu Wage, 7 September 2014, kalender Jawa tanggal 12 bulan Dulkaidah, tahun 1947 Alip. Hari kelahiran Minggu, diangkakan = 5 ditambah pasaran kelahiran Wage, diangkakan = 4 Jumlah Weton 5 + 4 = 9. Watak dan sifatnya: ‘rongeh’ tidak bisa tenang, senang pindah-pindah dan mencari pengalaman di tempat jauh, jika punya mantera tidak manjur, bahkan bisa menimbulkan kerusakan. Ia bersikap masa bodoh dengan omongan atau pendapat orang lain.

Senin Kliwon, 8 September 2014, kalender Jawa tanggal 13, bulan Dulkaidah, tahun 1947 Alip. Hari kelahiran Senin, diangkakan = 4 ditambah pasaran kelahiran Kliwon, diangkakan = 8 Jumlah Weton 4 + 8 = 12. Wataknya: Tidak bisa menerima keadaan atau takdir, banyak yang ingin diraih, kurang menyenangkan, mencintai karena kekayaannya‘kadang kunang,’ ketampanannya, atau kecantikannya. Ia mudah mencari rezeki, tetapi sering kehilangan pula.

Selasa Legi, 9 September 2014, kalender Jawa tanggal 14, bulan Dulkaidah, tahun 1947 Alip Hari kelahiran Selasa, diangkakan = 3 ditambah pasaran kelahiran Legi, diangkakan = 5 Jumlah Weton 3 + 5 = 8. Wataknya: Hatinya panas, agak dengki, selalu merasa kurang, senang bertengkar, saat marah membahayakan, dan karena ulahnya banyak orang terhambat prestasinya.

Rabu Paing, 10 September 2014, kalender Jawa tanggal 15, bulan Dulkaidah, tahun 1947 Alip Hari kelahiran Rabu, diangkakan = 7 ditambah pasaran kelahiran Paing, diangkakan = 9 Jumlah Weton 7 + 9 = 1 6. Wataknya: Tidak lancar dalam perkawinan, bicaranya menyenangkan tidak menyakitkan, pemaaf, banyak komentar atas hasil orang lain, apa yang dikerjakan dapat terwujud. Dalam hal makanan ia mempunyai selera sendiri.

Kamis Pon, 11 September 2014, kalender Jawa tanggal 16, bulan Dulkaidah, tahun 1947 Alip Hari kelahiran Kamis, diangkakan = 8 ditambah pasaran kelahiran Pon, diangkakan = 7 Jumlah Weton 8 + 7 = 15. Wataknya: Berkemauan keras, teguh pendiriannya, sangat hati-hati, cukup rezekinya, sejahtera, pandai memimpin, banyak sahabat yang mencintai. Sayangnya justru sering cekcok dengan pasangannya.

Jumat Wage, 12 September 2014, kalender Jawa tanggal 17, bulan Dulkaidah, tahun 1947 Alip Hari kelahiran Jumat, diangkakan = 6, ditambah pasaran kelahiran Wage, diangkakan = 4 Jumlah Weton 6 + 4 = 10. Wataknya: Tenang, konsisten, mudah menyerap ilmu yang diajarkan, dapat menjadi konsultan permasalahan keluarga, Tidak suka ditanya untuk mengungkapkan masalahnya sendiri, tetapi lebih suka menasehati orang lain. Ia murah senyum dan kasih kepada saudara.

Sabtu Kliwon, 13 September 2014, kalender Jawa tanggal 18, bulan Dulkaidah, tahun 1947 Alip Hari kelahiran Sabtu, diangkakan = 9 ditambah pasaran kelahiran Kliwon, diangkakan = 8 Jumlah Weton 9 + 8 = 17. Wataknya: Pendiam, bicaranya tenang-tenang menghanyutkan, sering gagal mewujudkan keinginannya di dalam kerja, bahkan dapat mencelakainya, namun sering juga ditolong orang lain. Tetapi jika pada suatu saat apa yang diinginkan terwujud, akan menuai kegembiraan yang luar biasa. Ia perlu hati-hati karena sering difitnah orang.

Orang yang dilahirkan pada kurun waktu 7 September sampai dengan 13 September, masuk dalam Wuku Wayang, wuku dengan nomor urut 27.

Herjaka HS

PRIMBON

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 27-02-16

    Di Antara Para Warta

    “Saya bukan penyair dan pernah menjadi wartawan, dan saya terbiasa membaca puisi. Saya sengaja datang di Sastra Bulan Purnama ini karena kangen... more »
  • 27-02-16

    Kamis Paing Ini Hari

    Pranatamangsa masuk mangsa Kasanga (9), umurnya 25 hari, mulai 1 s/d 25 Maret, curah hujan mulai berkurang. Masa birahi anjing dan sejenisnya.... more »
  • 27-02-16

    Mie Ayam Grabyas Rar

    Mie ayam tergolong salah satu menu terpopuler di negeri kita. Ada satu menu mie ayam yang agak unik, namanya mie ayam grabyas. Dulu istilah... more »
  • 27-02-16

    Vitadewi Baru Kali I

    Perhelatan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) hingga yang ke-11 ini merupakan acara yang ditunggu-tunggu masyarakat Yogyakarta, dan daerah... more »
  • 26-02-16

    Buku Rujukan Seni Or

    Judul   : Ornamen Nusantara. Kajian Khusus tentang Ornamen Indonesia Penulis   : Drs. Aryo Sunaryo, M.Pd. Seni Penerbit... more »
  • 26-02-16

    Kesetiaan Total Nyi

    Sudah selama 28 tahun, Nyi Sri Muryani mengabdi di Museum Dewantara Kirti Griya (DKG) Tamansiswa Yogyakarta. Selama itu pula, ia dengan setia... more »
  • 25-02-16

    Tiga Fungsi Historio

    Muhamad Agus Burhan yang akrab dipanggil Burhan adalah pengajar di jurusan Seni Lukis Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia (ISI), Yogyakarta... more »
  • 25-02-16

    Terima Kasih Tanpa B

    Bagi perupa kelahiran Padangpanjang, Sumatera Barat, yakni Stefan Buana, sosok Wardi Bajang (almarhum) merupakan sosok yang unik. Baginya, Wardi... more »
  • 24-02-16

    Dhenok Kristianti Pe

    Ada banyak penyair yang dulu berproses di Yogya, bahkan berasal dari Yogya, untuk kemudian pinda ke kota lain. Di kota tempat tinggalnya itu dia... more »
  • 24-02-16

    Eksplorasi Musik Ge

    Di bidang musik, tak jarang para seniman bereksperimen melalui media dan bunyi-bunyian. Keunikan warna suara yang dihasilkan dari media-media... more »