Buta Rambut Geni yang Selalu Lapar

06 Nov 2013 Figur Wayang

Buta Rambut Geni yang Selalu Lapar

Dinamakan Rambut Geni karena rambutnya berupa api. Sama seperti Pragalba, Buta Rambut Geni berperangai liar dan ganas. Perutnya selalu lapar dan ingin memakan setiap kali berjumpa dengan manusia.

Buta Rambut Geni yang Selalu Lapar
Buta Rambut Geni dalam bentuk wayang kulit Purwa,
buatan Kaligesing Purworejo,
koleksi Museum Tembi Rumah Budaya (foto: Sartono)

Anggota empat sekawan raksasa begal atau Buta Prepat yang lain adalah Buta Rambut Geni. Dinamakan Rambut Geni karena rambutnya berupa api. Sama seperti Pragalba, Buta Rambut Geni berperangai liar dan ganas. Perutnya selalu lapar dan ingin memakan setiap kali berjumpa dengan manusia.

Namun saat berjumpa dengan Prepat Panakawan, nasibnya seperti Buta Prepat yang lain, ia dijadikan bulan-bulanan. Banyak lelucon yang idenya bersumber dari Buta Rambut Geni. Pernah suatu ketika Petruk menyulut rokok pada rambutnya yang selalu menyala, dan Bagong membakar ketela pohong hingga gosong, dikarenakan tidak dapat mengecilkan nyala apinya.

Buta Rambut Geni digambarkan sebagai raksasa hutan, mata melotot, mulut menganga menakutkan, berpakaian sederhana, memakai gelang dan kelat bahu. Tidak diceritakan berapa orang yang sudah menjadi korban keganasannya, saat ia bersama tiga Raksasa lainnya melakukan aksi sebagai pembegal atau perampok di hutan yang menjadi daerah kekuasaan.

Kisah pencegatan yang selalu diceritakan adalah ketika Buta Rambut Geni dan kawan-kawannya kena batunya, membegal seorang ksatria yang diikuti oleh Semar, Gareng, Petruk serta Bagong. Alih-alih memakan calon korbannya, merampas hartanya pun tidak berhasil. Bahkan yang terjadi sebaliknya, keempat raksasa tersebut tewas di tangan ksatria yang dicegatnya.

Keberhasilan Seorang Ksatria dalam mengalahkan sekawanan raksasa Begal, selalu diulang-ulang dan diperbaharui terus-menerus, pada cerita-cerita yang berbeda, dalam adegan yang dinamakan ‘Begalan’ atau Perang Begal. Ada juga yang menyebut Perang Kembang, perang antara ksatria dan raksasa.

Dikarenakan keempat raksasa ini mempunyai bentuk spesifik dan menarik untuk ditampilkan dalam pakeliran wayang kulit, kebanyakan para dalang memunculkan buta prepat tidak hanya pada Perang Begal yang waktunya setelah tengah malam, tetapi pada waktu budalan jejer pertama kira-kira pukul setengah sebelas malam.

Herjaka HS

Source Link: Jakarta

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 01-08-15

    Hari Baik dan Hari J

    Orang yang lahir pada Selasa Kliwon, pada periode usia 0 s/d 12 tahun, adalah ‘PA’ Pandhita, baik. Usia 12 s/d 24 tahun, adalah ‘SA’ Sunan, baik.... more »
  • 01-08-15

    Tajong Samarinda Dib

    Tajong Samarinda pada mulanya dibawa oleh para pendatang Suku Bugis Wajo yang berpindah ke Samarinda karena tidak mau patuh pada perjanjian Bongaja... more »
  • 01-08-15

    UU Tata Niaga Gula d

    Di Perpustakaan Tembi tersimpan dengan baik buku lawas ini yang berisi tentang undang-undang tata niaga gula di Hindia Belanda. Peraturan ini... more »
  • 31-07-15

    Kue Cubit Kudapan Po

    Berawal dari makanan cemilan gerobak yang banyak dijual di sekolah-sekolah dasar, kue mungil berbahan dasar tepung ini semakin populer bahkan “naik... more »
  • 31-07-15

    mas Bekel

    mas Bekel more »
  • 28-07-15

    Masalah Ekologi Indo

    Buku ini berisi tentang masalah ekologi terutama di Indonesia dalam perspektif dekade 1950-an. Pertambahan jumlah penduduk mau tidak mau memang akan... more »
  • 28-07-15

    From The New World d

    Indonesian Youth Symphony Orchestra (IYSO) kembali tampil di Tembi Rumah Budaya dengan melibatkan banyak anggota Sri Aman Orchestra, Malaysia,... more »
  • 28-07-15

    Penggurit Dua Kota A

    Para penggurit dari dua kota, Yogyakarta dan Surabaya, akan tampil bersama dalam launching antologi geguritan karya masing-masing penggurit, Jumat 31... more »
  • 28-07-15

    Prajurit Mantrijero

    Prajurit Mantrijero Sarahasta atau pembawa tombak terdiri atas beberapa jenjang kepangkatan, yakni Wedana dan Lurah, Operwahmister (Wirawredhatama)... more »
  • 28-07-15

    Warangka Ladrang (1)

    Ladrang adalah salah satu ragam bentuk warangka keris gaya Surakarta, sedangkan versi Yogyakarta disebut dengan nama branggah, walaupun keduanya... more »