Micakake Mata Melek Mbudhegake Kuping Krungu

Author:editorTembi / Date:29-10-2014 / Dalam pergaulan kemasyarakatan sering terjadi bahwa orang yang tahu, melihat, mendengar, dan mengerti dianggap tidak tahu apa-apa. Hal ini artinya dengan menganggap orang lain buta, tuli, tidak mengerti, dan sebagainya.

Pepatah “Micakake mata melek mbudhegake kuping krungu” secara harafiah berarti membutakan mata melek (melihat), menulikan telinga/kuping (yang) mendengar.

Dalam pergaulan kemasyarakatan sering terjadi bahwa orang yang tahu, melihat, mendengar, dan mengerti dianggap tidak tahu apa-apa. Hal ini artinya dengan menganggap orang lain buta, tuli, tidak mengerti, dan sebagainya.

Ketika orang lain melihat dengan mata kepala sendiri dan mendengar dengan lubang telinganya sendiri akan segala sesuatu, namun segala sesuatu itu di kemudian hari diingkari oleh yang melakukan sesuatu, maka hal itu sama artinya dengan membutakan orang melek dan menulikan orang yang mendengar.

Contoh kasus misalnya ada orang yang melakukan kecurangan, kebohongan, manipulasi, atau korupsi, dan lain-lain hampir selalu menganggap orang lain tidak tahu. Hampir selalu menganggap orang tidak mendengar. Jadi, pada sisi ini si pelaku sebenarnya melakukan kebohongan dan pengingkaran dengan mengandaikan/menganggap orang lain tidak (akan) tahu.

ASartono

Ensiklopedi Bothekan

Latest News

  • 05-11-14

    Kisah Arca-arca Peru

    Dengan membaca buku ini, kita akan mengetahui lebih jauh tentang arca-arca perunggu koleksi Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Yogyakarta.... more »
  • 05-11-14

    Perbincangan Cerpen

    Diskusi yang digelar lesehan di depan panggung pertunjukan PKKH UGM ini menghadirkan pembahas Gunawan Maryanto (sastrawan) dan Arif Kurniar Rakhman (... more »
  • 04-11-14

    Kirab Pelangi Budaya

    Kirab budaya yeng merupakan event tahunan bagi Kabupaten Sleman kembali digelar, Minggu, 26 Oktober 2014. Kirab yang dimulai pukul 10.00 WIB ini... more »
  • 04-11-14

    Rasa Pekat Gudeg Yu

    Gudeg Yu Narni memang memiliki cita rasa yang memadai dengan kepopulerannya. Mungkin karena rasa gudegnya yang tergolong pekat, atau dalam istilah... more »
  • 03-11-14

    Sastra Dari Yang Tel

    Ada 29 nama sastrawan yang karyanya dimuat dalam antologi ini antara lain Umar Kayam, Rendra, Bakdi Sumanto, Linus Suryadi AG, Kirjomulyo,... more »
  • 03-11-14

    Dalam Semangat Sumpa

    Ikrar ini diucapkan oleh seluruh hadirin yang datang menyaksikan pegelaran musik yang dihadirkan oleh Komunitas Keroncong Bentara di Bentara Budaya... more »
  • 03-11-14

    Busana Keprajuritan

    Para pangeran ini berfoto bersama dengan mengenakan pakaian keprajuritan (baju resmi prajurit). Oleh karena mereka adalah pangeran, maka tentu saja... more »
  • 01-11-14

    Koleksi Buku Perpust

    Perpustakaan Tembi terbuka untuk umum. Berikut ini sebagian koleksi yang ada di perpustakaan Tembi... more »
  • 01-11-14

    Monita Tahelea Tenga

    Pada album ini, lagu-lagunya dibuat oleh Monita sendiri dan teman-teman di The Nightingales. Dia berharap bisa menyelesaikan albumnya pada Januari... more »
  • 01-11-14

    Watak Orang Berdasar

    Orang Rabu Pon, 5 November 2014, kalender Jawa tanggal 12, bulan Sura, tahun 1948 Ehe, punya jumlah weton 7 + 7 = 14. Watak: rendah hati, serba bisa... more »