Warangka Ladrang (1)

28 Jul 2015 Ladrang adalah salah satu ragam bentuk warangka keris gaya Surakarta, sedangkan versi Yogyakarta disebut dengan nama branggah, walaupun keduanya tidak sama persis. Sementara di Bali, istilah ladrang dinamakan godoan, dan di Madura dinamakan daunan.

Ladrang adalah salah satu ragam bentuk warangka keris gaya Surakarta, sedangkan versi Yogyakarta disebut dengan nama branggah, walaupun keduanya tidak sama persis. Demikian menurut Bambang Harsrinuksmo (2004) dalam buku Ensiklopedi Keris keluaran Penerbit Gramedia Pustaka Utama.  Selain istilah ladrang (istilah di Surakarta/Solo) atau branggah (istilah di Yogyakarta), ada jenis bentuk warangka lain, yaitu gayaman. Sementara di Bali, istilah ladrang dinamakan godoan, dan di Madura dinamakan daunan.

Bagi masyarakat Jawa, warangka keris bentuk ladrang biasanya digunakan oleh para lelaki pada acara-acara resmi, seperti pernikahan, penobatan raja, pisowanan, dan sebagainya. Sementara warangka keris bentuk gayaman, biasanya digunakan dalam kegiatan rutin sehari-hari atau orang-orang yang sedang mengemban tugas. Boleh dikatakan, warangka keris bentuk ladrang dianggap lebih gagah jika dibandingkan dengan warangka keris bentuk gayaman. Itulah sebabnya, warangka keris bentuk ladrang biasa dikenakan oleh pengantin pria dalam upacara pernikahan. Dengan demikian, warangka keris bentuk gayaman dianggap lebih sederhana.

Pada warangka ladrang, setidaknya ada 20 bagian nama, antara lain disebut dengan angkup, tampingan, ri cangkring, godongan, ada-ada, ri pandan, dagingan, dan seretan. Angkup dan godongan merupakan bagian yang paling rentan terhadap benturan, dan bagian ini mudah sekali patah. Angkup adalah bagian yang melengkup, sementara godongan adalah bagian yang lebar tipis mirip daun. Karena ada bagian-bagian yang riskan itulah, yang menyebabkan warangka ladrang tidak dikenakan (tidak dianjurkan) sebagai pelengkap busana harian.

Para pecinta keris Jawa, biasanya mengenal warangka ladrang dalam berbagai bentuk, seperti: Kasatriyan, Kadipaten, Kacir, dan Capu. Masing-masing bentuk memiliki subbentuk atau dalam ilmu perkerisan disebut anakan wanda. Misalkan, dalam ladrang Kasatriyan, ada Kasatriyan Anem (muda) dan Kasatriyan Sepuh (tua). Demikian juga dengan ladrang Kadipaten. Pada ladrang Kacir, dikenal ada 3 nama, yaitu: Kacir Bener (Kacir Wantah), Kacir Kuwung, dan Kacir Sepet Aking. Ladrang Capu ada 3 jenis, yaitu: ladrang Capu Bener (Capu Wantah), Capu Nyagak Talang, dan Kagok Capu.

(bersambung)

Naskah dan foto:Suwandi

Sumber: Buku Ensiklopedi Keris (halaman 253) karya Bambang Harsrinuksmo (2004) penerbit Gramedia Pustaka Utama Jakarta.

Mengenal Istilah Warangka Ladrang, sumber foto: Suwandi/Tembi EDUKASI

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 03-08-15

    Sendang Kali Ayu Dod

    Sendang Kali Ayu ini dulu dibuat atau ditemukan oleh Mbah Ronowijoyo. Kisahnya, pada suatu ketika Mbah Ronowijoyo kedhuk-kedhuk (menggali tanah) di... more »
  • 03-08-15

    Wayang Pesisiran Tam

    Ki Tri Luwih Wiwin Nusantara dari Kayen, Kota Pati, Jawa Tengah, mendapat kesempatan tampil mendalang, lengkap bersama rombongan pengrawit serta... more »
  • 01-08-15

    Hari Baik dan Hari J

    Orang yang lahir pada Selasa Kliwon, pada periode usia 0 s/d 12 tahun, adalah ‘PA’ Pandhita, baik. Usia 12 s/d 24 tahun, adalah ‘SA’ Sunan, baik.... more »
  • 01-08-15

    Tajong Samarinda Dib

    Tajong Samarinda pada mulanya dibawa oleh para pendatang Suku Bugis Wajo yang berpindah ke Samarinda karena tidak mau patuh pada perjanjian Bongaja... more »
  • 01-08-15

    UU Tata Niaga Gula d

    Di Perpustakaan Tembi tersimpan dengan baik buku lawas ini yang berisi tentang undang-undang tata niaga gula di Hindia Belanda. Peraturan ini... more »
  • 31-07-15

    Kue Cubit Kudapan Po

    Berawal dari makanan cemilan gerobak yang banyak dijual di sekolah-sekolah dasar, kue mungil berbahan dasar tepung ini semakin populer bahkan “naik... more »
  • 31-07-15

    mas Bekel

    mas Bekel more »
  • 28-07-15

    Masalah Ekologi Indo

    Buku ini berisi tentang masalah ekologi terutama di Indonesia dalam perspektif dekade 1950-an. Pertambahan jumlah penduduk mau tidak mau memang akan... more »
  • 28-07-15

    From The New World d

    Indonesian Youth Symphony Orchestra (IYSO) kembali tampil di Tembi Rumah Budaya dengan melibatkan banyak anggota Sri Aman Orchestra, Malaysia,... more »
  • 28-07-15

    Penggurit Dua Kota A

    Para penggurit dari dua kota, Yogyakarta dan Surabaya, akan tampil bersama dalam launching antologi geguritan karya masing-masing penggurit, Jumat 31... more »