Sumur Kuno yang Diduga dari Zaman Mataram Islam

02 May 2016

Sumur Tua Demi Bendo berada di Dusun Demi Bendo RT 05, Kelurahan Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Provinsi DIY. Sumur ini ditemukan tanpa sengaja.

Awalnya tanah di sekitar Sumur Tua Demi Bendo itu diambil untuk kemudian diolah menjadi batu bata dan genteng oleh penduduk setempat. Pada tanggal 3 April 2016 warga yang mengambil tanah di lokasi menemukan batu berbentuk lingkaran. Batu itu kemudian digali untuk diketahui wujud keseluruhannya. Setelah itu ditemukanlah struktur batu putih utuh yang dilubangi bagian tengah yang tampaknya digunakan untuk dinding sumur. Penggalian oleh warga itu kemudian dilanjutkan. Akhirnya ditemukan struktur lain di bawah struktur batu putih tersebut berupa gerabah.

Dari konstruksi keseluruhan tampak bahwa dinding sumur bawah setelah dinding batu itu berupa gerabah. Komponen struktur ini mungkin agak terkesan ganjil mengingat gerabah tidak memiliki daya dukung kuat terhadap tekanan beban. Batu berlubang di sisi paling atas tentu akan menjadi beban yang relatif tidak tertanggungkan oleh struktur gerabah yang menopang di bawahnya. Namun demikianlah yang terjadi dengan penemuan Sumur Tua Demi Bendo ini.

Saat Tembi berkunjung ke lokasi, Kamis, 21 April 2016, penggalian sumur tua tersebut telah mencapai kedalaman sekitar 5 meter. Diameter sumur sekitar 70 cm. Tebal dinding pada bagian paling atas (terbuat dari batu putih utuh yang dilubangi) sekitar 20 cm, setinggi kurang lebih 55 cm.

Menurut Santoso (57) yang tinggal berdekatan dengan lokasi sumur tua tersebut menyatakan bahwa 12 tahun yang lalu sumur ini pernah digali namun ditutup kembali. Seingat dia pada 12 tahun yang lalu belum ada tulisan berhuruf Jawa di bibir sumur (permukaan dinding). Pada masa itu lubang sumur tertutup semacam kuali (tempayan) yang kemudian dipecahkan. Namun ketika digali tidak ditemukan apa-apa. Tidak jauh dari lokasi sumur tua ini pernah pula ditemukan mata tombak dan pecahan gerabah.

Sementara orang menduga bahwa Sumur Tua Demi Bendo ini dibuat pada zaman Mataram Islam pada kisaran abad 16-17, namun belum ada kepastian tentang hal itu. Versi lain mengatakan bahwa kemungkinan besar sumur tersebut memang sumur lama yang dibuat pada abad ke-19. Untuk memastikan hal itu memang diperlukan penelitian yang lebih komprehensif baik dari aspek kesejarahan maupun arkeologis. Mungkin juga perlu dilakukan pengujian usia material atau unsur-unsur pembentuknya sehingga kepastian akan usia sumur ini dapat segera diketahui.

Lokasi sumur ini dapat dijangkau melalu Jl Imogiri Barat ke selatan hingga sampai di pertigaan menuju Makam Sultan Cirebon (Giriloyo). Dari pertigaan ini pengunjung bisa mengarahkan kendaraan ke selatan lagi. Pada gang kedua dari pertigaan ini ambil arah ke kanan (barat). Ikuti gang tersebut hingga sampai lokasi. Jarak lokasi sumur dengan mulut gang sekitar 150 meter.

Naskah dan foto:a.sartono