Wayang Rokenrol di Rolling Stone Jakarta pada Malam 1 Sura

Author:editorTembi / Date:29-10-2014 / Folk Mataram Institute, komunitas seni yang didirikan oleh musisi Krishna Widiyanto, Samuel Indratma, dan Ong Hari Wahyu, bekerja sama dengan Awana Art Habitat meramaikan kafe Rolling Stone di malam Satu Sura.

Wayang Rokenrol Wayang Kontemporer di Rolling Stone
Musisi Yogya Sri Krishna berkolaborasi dengan Ayu Utami dan Nasirun

Malam Satu Sura merupakan hari pertama dalam kalender Jawa di bulan Sura atau Suro, hari keramat kata orang jawa. Selain berdoa, kegiatan lain yang seringkali dilakukan adalah pagelaran wayang kulit semalam suntuk. Berdasarkan itulah komunitas Folk Mataram Institute (FMI) dan Awana Art Habitat, sebuah ruang seni kontemporer yang terletak di Jakarta Selatan, membuat keramaian bertajuk Wayang Rokenrol pada Jumat, 24 Oktober 2014, di Rolling Stone Café, Jakarta.

Stevanus Rionaldo, sang director Awana Art Habitat mengatakan pertunjukan wayang adalah salah satu bagian dari acara ini, karena secara keseluruhan di dalamnya ada pertunjukan musik, seni visual lewat live painting Nasirun, Djoko Pekik, Putu Sutawijaya, Yuswantoro, dan lainnya serta pagelaran wayang kontemporer dengan dalang Samuel Indratma.

Wayang Rokenrol Wayang Kontemporer di Rolling Stone
Tawa Djoko Pekik sebelum mulai melukis

Sementara untuk kelompok musik, ada Endy Baraque, Hasnan Hasibuan, Teguh Jos, Sri Krishna, dari FMI serta dua band dari Jakarta Danilla dan Young de Brock. ‘Kenapa memakai nama Wayang Rokenrol, biar orang lebih gampang ngomongin, lebih catchy lah,” papar Stevanus. Ia juga menambahkan wayang kulit yang disuguhkan malam itu memang berbeda. Selain materi wayang yang dibuat dari bahan karton, tiap karakter yang dibuat juga spesial dibuat untuk malam itu oleh Samuel Indratma, raja mural asal Yogyakarta.

Wayang Rokenrol Wayang Kontemporer di Rolling Stone
Djoko Pekik mulai menggores kanvas

Meski tak terlalu ramai, malam itu menjadi ajang temu kangen musisi-musisi Yogya yang ada di Jakarta. Setidaknya pada saat Djoko Pekik memulai live painting-nya, diiringi oleh Danilla band asal Jakarta, cukup membuat heboh. Kapan lagi bisa melihat perupa yang lukisannya ditaksir berharga ratusan juta rupiah, melukis di hadapan banyak orang.

Wayang Rokenrol Wayang Kontemporer di Rolling Stone
Souvenir yang dijual pada acara Wayang Rokenrol

Dengan semangat kekinian, acara ini mampu memberi hiburan namun tetap mengandung kearifan lokal. Ditambah, usai pertunjukan penonton diberi gratis bibit pohon meranti, sapu tangan dan tunjung. Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama dengan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Naskah dan foto: Natalia S.

Berita budaya

Latest News

  • 05-11-14

    Kisah Arca-arca Peru

    Dengan membaca buku ini, kita akan mengetahui lebih jauh tentang arca-arca perunggu koleksi Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Yogyakarta.... more »
  • 05-11-14

    Perbincangan Cerpen

    Diskusi yang digelar lesehan di depan panggung pertunjukan PKKH UGM ini menghadirkan pembahas Gunawan Maryanto (sastrawan) dan Arif Kurniar Rakhman (... more »
  • 04-11-14

    Kirab Pelangi Budaya

    Kirab budaya yeng merupakan event tahunan bagi Kabupaten Sleman kembali digelar, Minggu, 26 Oktober 2014. Kirab yang dimulai pukul 10.00 WIB ini... more »
  • 04-11-14

    Rasa Pekat Gudeg Yu

    Gudeg Yu Narni memang memiliki cita rasa yang memadai dengan kepopulerannya. Mungkin karena rasa gudegnya yang tergolong pekat, atau dalam istilah... more »
  • 03-11-14

    Sastra Dari Yang Tel

    Ada 29 nama sastrawan yang karyanya dimuat dalam antologi ini antara lain Umar Kayam, Rendra, Bakdi Sumanto, Linus Suryadi AG, Kirjomulyo,... more »
  • 03-11-14

    Dalam Semangat Sumpa

    Ikrar ini diucapkan oleh seluruh hadirin yang datang menyaksikan pegelaran musik yang dihadirkan oleh Komunitas Keroncong Bentara di Bentara Budaya... more »
  • 03-11-14

    Busana Keprajuritan

    Para pangeran ini berfoto bersama dengan mengenakan pakaian keprajuritan (baju resmi prajurit). Oleh karena mereka adalah pangeran, maka tentu saja... more »
  • 01-11-14

    Koleksi Buku Perpust

    Perpustakaan Tembi terbuka untuk umum. Berikut ini sebagian koleksi yang ada di perpustakaan Tembi... more »
  • 01-11-14

    Monita Tahelea Tenga

    Pada album ini, lagu-lagunya dibuat oleh Monita sendiri dan teman-teman di The Nightingales. Dia berharap bisa menyelesaikan albumnya pada Januari... more »
  • 01-11-14

    Watak Orang Berdasar

    Orang Rabu Pon, 5 November 2014, kalender Jawa tanggal 12, bulan Sura, tahun 1948 Ehe, punya jumlah weton 7 + 7 = 14. Watak: rendah hati, serba bisa... more »