Setiap Pasar Dadakan Ramadan di Yogyakarta Punya Ciri Khas Makanan

14 Jul 2015 Setiap Pasar Ramadan di Yogyakarta biasanya memiliki makanan khas sendiri, baik yang dijumpai di Kauman, Jogokaryan, Nitikan, maupun tempat lain. Makanan khas di Pasar Ramadan Kauman misalnya kicak. Sementara itu makanan khas tradisional di Pasar Ramadan Nitikan yang berlokasi di wilayah Nitikan, Kota Yogyakarta antara lain: pecel dan carabikan.

Ada beberapa pasar dadakan di wilayah Yogyakarta yang hadir hanya pada setiap bulan Ramadan. Pasar-pasar dadakan itu sering disebut Pasar Ramadan. Ciri khasnya adalah para penjual menjajakan produknya di sepanjang pinggir jalan tertentu, seperti Pasar Ramadan  Nitikan, Pasar Ramadan Jogokaryan, Pasar Ramadan Kauman, dan lain-lainnya. Mereka berjualan hanya di sore hari menjelang buka puasa. Kehadiran pasar dadakan itu biasanya memacetkan jalan.

Umumnya para pedagang (baik warga sekitar dan pendatang) menjual makanan ringan dan minuman segar pembuka puasa. Namun ada beberapa pedagang yang menjual nasi, seperti nasi kuning, nasi sayur dan nasi pecel. Makanan ringan dan minuman segar yang dijajakan kebanyakan makanan produk sekarang, seperti kroket, kue sus, bronis, kentang goreng untir, siomay, es degan, es buah, kolak, dan masih banyak lagi. Sementara hanya sedikit pedagang yang tetap eksis memproduksi makanan tradisional, seperti carabikan, pecel, pepes ikan, lemper, dan lainnya. Walaupun begitu makanan tradisional ini tetap masih diminati oleh masyarakat.

Setiap Pasar Ramadan di Yogyakarta biasanya memiliki makanan khas sendiri, baik yang dijumpai di Kauman, Jogokaryan, Nitikan, maupun tempat lain. Makanan khas di Pasar Ramadan Kauman misalnya kicak. Sementara itu makanan khas tradisional di Pasar Ramadan Nitikan yang berlokasi di wilayah Nitikan, Kota Yogyakarta antara lain: pecel dan carabikan. Makanan crabikan masih fresh, karena dimasak di tempat, seperti bakpia pathuk. 

Salah satu pedagang makanan carabikan, Aryani menuturkan, “Aku setiap bulan Ramadan berjualan carabikan di sini, cari yang beda saja.” Setiap hari dagangannya laris karena tidak banyak yang menjual produk seperti itu dan juga makanannya masih hangat. Hal itu diamini oleh pembeli, Bu Purwanti. “Aku milih makanan yang masih hangat untuk buka puasa serta tahu sendiri memasaknya, jadi tahu higienisnya. Gak pakai bahan berbahaya,” tutur dia.

Di pasar dadakan itu memang banyak pilihan makanan, harganya pun sangat terjangkau, dan praktis, sambil lewat bisa membeli tanpa harus parkir kendaraan, meski terkadang membikin macet jalanan.

Naskah dan foto:Suwandi

Pasar Ramadan di Yogyakarta 2015, sumber foto: Suwandi/Tembi Pasar Ramadan di Yogyakarta 2015, sumber foto: Suwandi/Tembi Pasar Ramadan di Yogyakarta 2015, sumber foto: Suwandi/Tembi Pasar Ramadan di Yogyakarta 2015, sumber foto: jogjarasa.com Pasar Ramadan di Yogyakarta 2015, sumber foto: doyanmakan.on.paseban.com Pasar Ramadan di Yogyakarta 2015, sumber foto: Suwandi/Tembi Berita BUDAYA

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 01-08-15

    Hari Baik dan Hari J

    Orang yang lahir pada Selasa Kliwon, pada periode usia 0 s/d 12 tahun, adalah ‘PA’ Pandhita, baik. Usia 12 s/d 24 tahun, adalah ‘SA’ Sunan, baik.... more »
  • 01-08-15

    Tajong Samarinda Dib

    Tajong Samarinda pada mulanya dibawa oleh para pendatang Suku Bugis Wajo yang berpindah ke Samarinda karena tidak mau patuh pada perjanjian Bongaja... more »
  • 01-08-15

    UU Tata Niaga Gula d

    Di Perpustakaan Tembi tersimpan dengan baik buku lawas ini yang berisi tentang undang-undang tata niaga gula di Hindia Belanda. Peraturan ini... more »
  • 31-07-15

    Kue Cubit Kudapan Po

    Berawal dari makanan cemilan gerobak yang banyak dijual di sekolah-sekolah dasar, kue mungil berbahan dasar tepung ini semakin populer bahkan “naik... more »
  • 31-07-15

    mas Bekel

    mas Bekel more »
  • 28-07-15

    Masalah Ekologi Indo

    Buku ini berisi tentang masalah ekologi terutama di Indonesia dalam perspektif dekade 1950-an. Pertambahan jumlah penduduk mau tidak mau memang akan... more »
  • 28-07-15

    From The New World d

    Indonesian Youth Symphony Orchestra (IYSO) kembali tampil di Tembi Rumah Budaya dengan melibatkan banyak anggota Sri Aman Orchestra, Malaysia,... more »
  • 28-07-15

    Penggurit Dua Kota A

    Para penggurit dari dua kota, Yogyakarta dan Surabaya, akan tampil bersama dalam launching antologi geguritan karya masing-masing penggurit, Jumat 31... more »
  • 28-07-15

    Prajurit Mantrijero

    Prajurit Mantrijero Sarahasta atau pembawa tombak terdiri atas beberapa jenjang kepangkatan, yakni Wedana dan Lurah, Operwahmister (Wirawredhatama)... more »
  • 28-07-15

    Warangka Ladrang (1)

    Ladrang adalah salah satu ragam bentuk warangka keris gaya Surakarta, sedangkan versi Yogyakarta disebut dengan nama branggah, walaupun keduanya... more »