Perbincangan Soal Musik Tradisi Baru

03 May 2016 Dalam sebuah karya musik terdapat dua penekanan, pertama adalah dalam hal teknis yang meliputi konsep bunyi serta konsep komposisi dimana hal tersebut menjadi yang terdasar dalam sebuah karya. Kedua adalah filosofis (nonteknis) yang tak kalah pentingnya dengan hal teknis, karena akan menjadi dasar atau pedoman dalam sebuah karya. Beberapa poin yang menyangkut segi filosofis antara lain sosial, pemikiran, ideologi (baik ideologi dari cara pandang etnomusikologi maupun ideologi kita sebagai bangsa Indonesia itu sendiri). Kedua hal tersebut merupakan inti penekanan sebuah karya, yang disampaikan oleh etnomusikolog Rizaldi Siagian dalam sebuah obrolan yang bertajuk “Bincang-Bincang Musik Tradisi Baru 2016”. 

Acara yang berlangsung pada Sabtu, 23 April 2016 ini bertempat di ruang Mrican Tembi Rumah Budaya. Bincang-bincang ini merupakan program pra-acara Festival Musik Tembi (FMT) 2016  yang akan digelar pada tanggal 19-21 Mei 2016, sekaligus menjadi sarana dan wadah bagi kreator musik/komposer muda untuk saling berbagi ilmu, cerita serta pengalaman dalam berkarya, dan yang tak kalah penting yaitu turut serta dalam rangka menggali bunyi-bunyian Nusantara.

Pada tahun ini beberapa grup seperti : Allegro Sanaparane (Solo), NN (Yogya), Tingang Tatu (Yogya), Sanggar Seni Kakula (Palu), Mantradisi (Yogya), Suara Lisan (Pekanbaru), WP Grown (Yogya) akan mengisi dan mewarnai panggung Musik Tradisi Baru 2016 dengan suasana kenusantaraan yang mereka tuangkan dalam untaian nada tepatnya pada tanggal 20 Mei 2016. Musik Tradisi Baru merupakan bagian atau sesi dari  FMT.

Rizaldi Siagian menyampaikan bahwa FMT  merupakan kegiatan positif, yang harus dikembangkan karena akan memberi output yang sangat baik untuk pembinaan dan pengembangan bakat-bakat muda dalam bidang komposisi baik yang akademis maupun non akademis. Di sisi lain kegiatan ini merupakan embrio dari tradisi intelektual yang harus dikembangkan dan harus dibina sehingga dapat memunculkan pemikiran-pemikiran yang bermanfaat bagi kepentingan komposisi serta pengembangannya, bahkan tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti dapat memunculkan strategi kebudayaan.

Naskah dan Foto:Indra Waskito

Pertajam Makna Dalam Sebuah Karya, 23 April 2016, Ruang Mrican Tembi Rumah Budaya, Foto : Indra Pertajam Makna Dalam Sebuah Karya, 23 April 2016, Ruang Mrican Tembi Rumah Budaya, Foto : Indra Pertajam Makna Dalam Sebuah Karya, 23 April 2016, Ruang Mrican Tembi Rumah Budaya, Foto : Indra Berita BUDAYA

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 04-05-16

    Kumpulan Pemikiran M

    Judul            : Mohammad Hatta. Kumpulan Karangan Penulis      ... more »
  • 04-05-16

    Sepenngal Kisah Jogj

    Mengenali Yogya masa lalu bisa melalui foto, meskipun foto yang ditampilkan terkadang tidak menyertakan tahun, karena mungkin data detilnya tidak... more »
  • 04-05-16

    Museum Tembi Pamerka

    Museum Tembi Rumah Budaya Yogyakarta ikut menyemarakkan Pameran Wayang Nusantara yang diselenggarakan oleh Museum Pendidikan Indonesia (MPI)... more »
  • 03-05-16

    Beragam Tema dalam S

    Pameran seni rupa yang diberi tajuk “The Creative Powers of Art” ini tidak menyajikan tema khusus bagi perupa, melainkan membuka ruang seluasnya... more »
  • 03-05-16

    Perbincangan Soal Mu

    Dalam sebuah karya musik terdapat dua penekanan, pertama adalah dalam hal teknis yang meliputi konsep bunyi serta konsep komposisi dimana hal... more »
  • 02-05-16

    Sumur Kuno yang Didu

    Sumur Tua Demi Bendo berada di Dusun Demi Bendo RT 05, Kelurahan Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Provinsi DIY. Sumur ini ditemukan... more »
  • 02-05-16

    Dokumentasi Cerita R

    Judul            : Lettterkunde van de Indische Archipel Penulis     ... more »
  • 30-04-16

    Kamis Kliwon Tidak B

    Pranatamangsa masuk mangsa Kasebelas atau disebut Desta. Mangsa Desta ini umurnya 23 hari, mulai 19 April s/d 11 Mei. Musim panen padi dan umbi-... more »
  • 30-04-16

    Legiun Mangkunegaran

    Berikut ini adalah foto dari anggota Legiun Mangkunegaran dari Surakarta, Jawa Tengah, yang dibuat pada tahun 1866. Sosok pria yang berdiri di tengah... more »
  • 30-04-16

    Bebek Goreng Kang Do

    Bantul punya sejumlah kuliner khas primadona dimana warungnya juga tergolong jawara, seperti sate klathak pak Pong dan mangut lele mbah Marto. Bahkan... more »