OK Video 2015 Workshop ‘Nemu VHS’

25 Jun 2015

Festival seni media berskala internasional, OK Video – Indonesia Media Arts Festival, kembali hadir. Bertempat di Galeri Nasional Indonesia tahun ini, OK Video mengusung tema “Orde Baru” sebagai poros festival.

OK Video tahun ini merupakan festival ketujuh yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali sejak diadakan pertama kali pada tahun 2003. Lewat tema ‘Orde Baru’ festival yang diselenggarakan pada 15 – 28 Juni 2015 ini coba benturkan bagaimana politik teknologi media (analog) yang dikuasai dan digunakan rezim otoriter (negara) dalam membangun persepsi publik dan menyelesaikan persoalan, serta politik teknologi media (digital) yang dikuasai warga pasca berakhirnya Perang Dingin atau runtuhnya rezim otoriter dan yang mengawali kebangkitan demokrasi.

Tahun ini ada 73 seniman dari 21 negara berpartisipasi. Mereka datang dari Jepang, Prancis, Inggris, Belanda, Belgia, Kolombia, Vietnam, Pakistan, Taiwan, Ceko, Korea Selatan, Filipina, Afrika Selatan, Jerman, Austria, Rusia, Venezuela, Kanada, dan beberapa negara lainnya.

Selain itu OK Video memperluas capaian artistik dengan tidak hanya menghadirkan karya-karya berbasis waktu (video, film, dan pertunjukan) dan bersifat instalatif atau multikanal (multi-channel), tetapi juga seni bebunyian (sound art), rekayasa digital (digital imaging), seni berbasis internet, dan kemungkinan-kemungkinan lain dari karya-karya berbasis teknologi media yang berpeluang menghadirkan kebaruan gagasan artistik yang tak terbatas dan isu-isu kritis terhadap tema besar yang diusung.

Ada juga karya-karya yang dipamerkan setelah melalui proses workshop, salah satunya workshop “Nemu VHS Found Footage” dari seniman Bagasworo Aryanintyas yang akrab disebut Komeng. Workshop yang berjalan pada 3 Juni – 10 Juni lalu diikuti oleh 5 mahasiswa, yang mampu membuat sebuah bentuk video baru dari hasil temuan-temuan kaset VHS [Video Home System] di tukang loak.

Hasil temuan-temuan berupa kaset VHS itu menjadi materi dalam membuat karya video mereka. Footage (gambar) yang mereka dapat kebanyakan dari hasil bajakan acara TVRI dan dokumentasi perjalanan pribadi.

“Dalam workshop ini editingnya bersifat analog, lebih mengutamakan penyusunan gambar di atas kertas yang merupakan gabungan gambar hasil pembongkaran visual dari kaset VHS tersebut yang sudah ditandai oleh menit masuk dan keluar pada footage yang akan dipakai,” Kalau penyusunan ide gambar diatas kertas tidak dilakukan dengan baik, maka hasil yang didapat akan kurang sempurna atau bahkan hanya sebagai potongan-potongan footage biasa,”

Natalia S.

OK Video 2015, Workshop ‘Nemu VHS’ OK Video 2015, Workshop ‘Nemu VHS’ Berita BUDAYA

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 02-07-15

    Pasar Seni Yogyakart

    Kangjeng Pangeran Aria Adipati Danureja, sang Patih Raja Yogyakarta, yang mempunyai gagasan mendirikan pusat kerajinan itu. Berita tersebut bisa... more »
  • 02-07-15

    Prajurit Ketanggung

    Struktur Prajurit Ketanggung terdiri atas dua oran Panji (Panji Parentah dan Panji Andhahan), dua orang Sersan, seorang pembawa panji-panji dan... more »
  • 02-07-15

    Kursus MC Jawa Tembi

    Sejak tahun 2000 Tembi Rumah Budaya membuka kursus pranatacara (MC) pamedhar sabda (pidato) bahasa Jawa, khususnya untuk upacara perkawinan. Kursus... more »
  • 29-06-15

    Go Green di Tembi Ru

    Pameran karya C Roadyn Choerodin yang berlangsung dari 12 Juni sampai 12 Juli 2015 ini menghadirkan tajuk ‘The Circle’. Karya yang berjudul ‘Go Green... more »
  • 29-06-15

    Lukisan karya murid-

    Dinamakan Gunung Pasar karena menurut sumber setempat di atas puncak gunung ini selalu bergema suara ramai orang seperti di tengah pasar. Suara itu... more »
  • 29-06-15

    Kaligrafi dan Lukisa

    Ketika masuk ke dalam Benteng Museum Heritage, suasana budaya China sangat kental terasa. Pengunjung pun langsung disuguhi karya-karya Edy Widiyanta... more »
  • 29-06-15

    Kajian Menarik tenta

    Serat Angger tersebut memuat tentang hukum material yang terkait hak dan kewajiban subyek hukum. Serat Angger Pradata Awal dan Pradata Akir juga... more »
  • 29-06-15

    Cetakan Roti Tradisi

    Kondisi cetakan roti tradisional koleksi  Museum Tembi masih bagus. Jumlahnya ada 6 buah. Koleksi ini sejak tahun 1999, berasal dari Bapak P... more »
  • 29-06-15

    Upacara Baritan, Ung

    Melalui ternak-ternak mereka, Tuhan telah melimpahkan rezeki bagi warga Desa Pendoworejo. Oleh karenanya warga empat dusun itu sepakat untuk... more »
  • 28-06-15

    Menjelajah ke Museum

    Replika Masjid Agung Demak juga terdapat di museum ini. Replika masjid juga terbuat dari kayu jati, setinggi sekitar 1 meter. Replika Masjid Agung... more »