KunoKini Ajak “Kembali ke Akar untuk Merdeka”

Author:editorTembi / Date:02-09-2014 / Tidak pernah sedikit pun mereka kehilangan antusiasme menyebarkan Virus “Revolusi Budaya” ala mereka yaitu virus yang merevolusi seni tradisi Indonesia dengan cara menerjemahkan kembali seni tradisi tersebut dalam penampilan yang lebih modern, disesuaikan dengan zamannya.

Konser tunggal KunoKini di Tugu Kunstkring Paleis, Menteng, Jakarta, Minggu malam, 24 Agustus 2014 dengan tajuk “Kembali ke Akar untuk Merdeka”, foto: Marcellina Rosiana
Konser KunoKini di Tugu Kunstkring Paleis, Jakarta

Refleksi kehidupan tentang dari mana kita berasal dengan memegang erat budaya sebagai seorang yang mencintai negerinya, dan tidak merasa kurang ketika harus jalan berbarengan dengan modernisasi yang berkembang sekarang ini. Hal tersebut terungkapkan melalui bunyi dari seluruh lagu pada konser tunggal KunoKini di Tugu Kunstkring Paleis, Menteng, Jakarta, Minggu malam, 24 Agustus 2014 dengan tajuk “Kembali ke Akar untuk Merdeka”.

Selain menyajikan lagu-lagu dari album pertama, mereka juga menyajikan lagu-lagu baru yang belum pernah direkam dan memberikan banyak kejutan, salah satunya adalah ‘manual audio panning’. Ini merupakan penyebaran suara khas alat-alat musik tradisional yang dimainkan personil secara ‘live’ ke seluruh ruangan konser dengan menempatkan tiap personil sesuai posisi suara yang ingin terdengar.

Kejutan yang unik juga dirasakan penonton yaitu ketika diberikan kain hitam untuk menutup mata, serta sensasi yang luar biasa karena harus menutup mata di sebuah ruangan bangunan bersejarah dengan suasana etnik yang kental. Penonton seolah diajak ke sebuah tempat perenungan oleh bunyi-bunyian yang dikeluarkan pada lagu “Raso Danga” yaitu lagu Indonesia Pusaka yang digubah KunoKini, menggunakan nada-nada gamelan dicampur dengan nada “Sape Kalimantan”.

Lagu lainnya yaitu “350 Years”, bersinopsis penjajahan terhadap Bangsa Indonesia yang tak kunjung usai. Merdeka artinya harus memiliki kontrol penuh atas hidup kita dan siap menjadi generasi pintar yang peduli dan mampu mencari solusi atas masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan berbangsa dan bertanah air. Liriknya diciptakan oleh Bhismo Whraspati dan musiknya dicIptakan KunoKini.

Seluruh lagu KunoKinI, memberikan suguhan bunyi-bunyian tradisional membentuk harmoni yang indah untuk didengarkan dan diresapi tanpa batasan ruang. Mereka menyatakan bahwa sepanjang karier KunoKini, tidak pernah sedikit pun mereka kehilangan antusiasme menyebarkan Virus “Revolusi Budaya” ala mereka yaitu virus yang merevolusi seni tradisi Indonesia dengan cara menerjemahkan kembali seni tradisi tersebut dalam penampilan yang lebih modern, disesuaikan dengan zamannya. Tujuan akhirnya adalah menyejajarkan musik Indonesia dengan musik Barat yang mendominasi industri musik dunia.

“Revolusi Budaya” ini jelas sangat tergambar pada setiap penampilan dan lagu-lagu yang mereka ciptakan.

Naskah dan foto: Marcellina Rosiana

Berita budaya

Latest News

  • 05-09-14

    Tidak Bisa Disangkal

    Banyak fotografer yang menjadi kurang sadar etika ketika membidikkan kameranya. Lihat saja pada peristiwa upacara keagamaan Waisak di Borobudur.... more »
  • 05-09-14

    55 Penyair Membaca B

    Penyair yang menulis Bantul bukan hanya mereka yang tinggal di Bantul, tetapi penyair yang pernah bersentuhan dengan Bantul, apapun bentuk... more »
  • 05-09-14

    Macapatan Malam Rabu

    Ibarat hidup adalah sebuah tanaman, macapatan dan gendhing-gendhing Jawa adalah pupuknya. Tanaman akan tumbuh dengan sehat dan segar jika selalu... more »
  • 04-09-14

    Denmas Bekel 4 Septe

    more »
  • 04-09-14

    Festival Museum DIY

    Festival Museum Yogyakarta 2014 yang mengambil tema “Membangun Karakter Generasi Muda melalui Museum” dan tagline “Museum Goes to School” akan... more »
  • 04-09-14

    Baca Geguritan untuk

    Memang, geguritan yang dibacakan oleh para penggurit tidak berkisah langsung mengenai seni rupa, tetapi tema Jawa pada karya Apri Susanto yang ‘... more »
  • 03-09-14

    Kidung Tantri Kediri

    Judul : Kidung Tantri Kediri  Penulis : Revo Arka Giri Soekatno  Penerbit : EFEO, Obor + KITLV, 2013, Jakarta  Bahasa :... more »
  • 03-09-14

    Sing Bisa Njejegake

    Pepatah Jawa yang berbunyi “sing bisa njejegake adil” berlaku tidak saja untuk pemimpin atau penguasa namun juga bawahan atau orang awam pada umumnya... more »
  • 03-09-14

    Konser Nostalgia 10

    Band beraliran blues Gugun Blues Shelter rayakan hari jadinya yang ke-10 di Kafe Star Deli Kemang, Jakarta Selatan. Konon kafe ini yang mau memberi... more »
  • 02-09-14

    Sudah Lebih dari Set

    Kompleks bangunan PG-PS Madukismo didirikan di atas bekas PG Padokan yang telah rata dengan tanah karena dibumihanguskan dalam peristiwa Clash II... more »