Kosmologi Jawa: Raffi Nagita Perlu Utamakan Empati

Author:editorTembi / Date:20-10-2014 / Pemilihan hari Jumat wage sebagai hari akad nikah mereka berdua juga cukup baik. Sementara hari pasaran yang tidak baik untuk melakukan berbagai macam keperluan adalah hari Rabu Paing, Sabtu Paing, Jumat Legi, Selasa Legi.

Pernikahan Raffi nagita
Mereka perlu mengedepankan sikap empati, foto: kompas.com

Raffi Faridz Ahmad dan Nagita Slavina Mariana Tengker melangsungkan akad nikah pada hari Jumat Wage tanggal 17 Oktober 2014 sekitar pukul 14.00 WIB di Ritz Carlton Hotel. Dalam kosmologi Jawa jatuh pada tanggal 22 Besar Tahun Alif 1947.

Bulan Besar bagi sebagian masyarakat (baca: Jawa) dianggap sebagai bulan yang baik untuk melangsungkan pernikahan. Tanggal 22 termasuk tanggal cukup baik. Tanggal yang tidak baik yakni tanggal 01, 06, 10,12, 13, 20, 23 dan 25.

Pemilihan hari Jumat wage sebagai hari akad nikah juga cukup baik. Sementara hari pasaran yang tidak baik untuk melakukan berbagai macam keperluan adalah hari Rabu Paing, Sabtu Paing, Jumat Legi, Selasa Legi.

Sedangkan pemilihan akad nikah pada pukul 14.00 WIB masuk dalam putaran waktu dengan istilah Ngijrail Rejeki (13.12-15.35 WIB). Artinya ada dalam naungan malaekat Isrofil. Cukup memberi harapan baik dalam hal rezeki bagi pasangan Raffi Nagita yang menggeluti dunia entertainment. Di masa lalu waktu tersebut biasa dipilih oleh para saudagar untuk menikahkan putra-putrinya.

Namun bagi para bangsawan biasanya akan memilih pukul 15.36-17.59 WIB untuk melangsungkan akad nikah. Istilahnya Akhmad Slamet. Artinya ada dalam naungan Nabi Akhmad, yang memberi harapan akan keselamatan selama mengarungi samudera kehidupan bersama.

Harapan baik pada bidang rezeki akan menampakan wujud nyatanya jika melihat perpaduan hari pasaran kedua pasangan. Raffi lahir pada tanggal 17 Februari 1987 di Bandung Jawa barat memiliki hari pasaran Selasa kliwon (11). Sementara Nagita lahir tanggal 17 Februari 1988 memiliki hari pasaran Rabu Kliwon (15).

Perpaduan Selasa Kliwon dan Rabu Kliwon menghasilkan gambaran karier keduanya akan melejit tak lama setelah menikah. Ibarat tanaman uwi gembili, kedua pasangan akan memiliki beberapa anak, paling tidak 3 orang. Dengan jarak kelahiran normal sekitar 2 tahun. Akan lebih banyak anak laki-laki ketimbang anak perempuan.

Keduanya termasuk sosok pekerja yang ulet dan cukup kreatif dan inspiratif. Hanya saja karena selisih usia cukup rapat, kurang lebih setahun akan berdampak kurang baik. Sering mengalami kebuntuan saat berembuk. Dalam menyelesaikan kebuntuan perlu melibatkan orang lain yang dapat dipercaya.

Untuk mendinginkan suasana hati perlu sering-sering bertualang di alam bebas. Menikmati suasana rimbun hutan lindung maupun sejuknya hawa pegunungan.

Nah jika dilihat dari masing-masing pribadi, perjalanan hidup Raffi dilambangkan dengan istilah sumursinaba. Artinya dapat menjadi sumber inspirasi. Tempat nyaman untuk berkeluh kesah bagi anggota keluarga, sanak saudara maupun teman. Bahkan jadi tempat yang baik untuk berbagi rezeki.

Akan lebih baik lagi jika mau proaktif. Artinya perlu mengedepankan sikap empati terhadap sesama. Baik jika setelah menikah menjauhkan dari sikap banyak tingkah yang bagi sebagian orang dianggap tidak menguntungkan.

Soal rezeki pascanikah tak jadi soal. Pada usia 36-48 akan harja gede, artinya kekayaan akan meningkat tajam. Namun harus diingat pada kurun usia 48-60 jika tidak berhati-hati dalam hal ucapan dan sikap bisa saja mendapat celaka.

Maka perlu introspeksi. Akan lebih baik jika berbagi ikan hasil memancing di sungai. Disertai aneka macam makanan tradisional seperti ketupat dan juwadah, makanan yang berasa manis, asam, pedas, pahit, asin dan sepat.

Sementara perjalanan hidup Nagita dilambangkan dengan istilah segarawasesa. Artinya segala sesuatu yang dilakukan akan berarti bagi dirinya, pasangannya, keluarganya dan orang lain.

Soal rezeki setali tiga uang dengan Raffi. Pada usia 36-48 tahun akan mendapat berkah melimpah berkat kepandaiannya dalam mengatur diri. Namun pada usia 24-36 tahun harus banyak bersyukur dan berdoa pada Sang Pencipta, karena pada kurun waktu tersebut akan muncul banyak godaan dan rintangan.

Kecenderungan sifat suka memberi kabar baik nan menggembirakan, menjadi modal tambahan untuk lebih disenangi saudara dan kolega. Apalagi terhadap pasangannya, tulus ikhlas melayani layaknya sebagai istri yang sejati.

Hanya saja ia mudah putus asa dan berhati kecil. Maka supaya suasana hati kembali riang perlu dekat dengan anak-anak kecil. Ditambah lagi jika mau memberi mereka aneka macam bingkisan berupa jajanan makanan tradisional yang dijual di pasar, juga buah-buahan.

Hugo M Satyapara

Berita budaya

Latest News

  • 08-11-14

    Home, Ruang Kreasi I

    Dalam konteks karya Wayan, Home bukan hanya rumah tinggal, tetapi merupakan suatu ruang yang saling terpisah, tetapi masing-masing memberi energi... more »
  • 08-11-14

    Rica-rica Banyak nan

    Kenikmatan Rica-rica Banyak menjadi lebih sempurna jika dilengkapi minuman yang juga dilansir WD Pulo Segaran pada bulan November ini, yakni Es... more »
  • 08-11-14

    Watak Orang Berdasar

    Orang kelahiran Rabu Kliwon, 12 November 201 punya berkemauan keras, teguh pendiriannya, sangat hati-hati, cukup rezekinya, sejahtera, pandai... more »
  • 08-11-14

    Dira Sugandi Dalami

    Nama Dira Sugandi di kancah musik jazz patut dibanggakan. Karena suaranya yang mengagumkan ia sempat berbagi panggung dengan Incognito, kelompok... more »
  • 07-11-14

    Rumah Budaya Babaran

    Jika RUU ini disahkan DPR maka tidak mustahil kebudayaan akan dikerdilkan dan nyaris tak memiliki nilai. Tidak mendaulatkan kebudayaan itu sendiri... more »
  • 07-11-14

    Lauching Novel dan P

    Dua karya sastra berupa novel berjudul “Meja 17” dan antologi puisi ‘Peneroka Malam’, keduanya karya Irwan Abu Bakar, sastrawan dari Malaysia akan... more »
  • 07-11-14

    Kaya Pandung Entuk B

    Peribahasa atau pepatah tersebut sebenarnya ingin menggambarkan tentang maksud buruk seseorang yang kemudian mendapatkan dukungan/sokongan, cara,... more »
  • 06-11-14

    Akhir Festival Ketop

    Festival ketoprak antarkecamatan kota Yogyakarta ini memang bertujuan untuk memberdayakan warga kota Yogyakarta dalam hal ketoprak karena ketoprak... more »
  • 06-11-14

    Diskusi Buku Demokre

    Hari Prast dan Yogi Adhitrisna menyampaikan kisah kreatifnya dalam merespon iklan-iklan pemilu. Bagi keduanya, iklan-iklan yang disampaikan tidak... more »
  • 05-11-14

    Kisah Arca-arca Peru

    Dengan membaca buku ini, kita akan mengetahui lebih jauh tentang arca-arca perunggu koleksi Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Yogyakarta.... more »