Buka Bersama Seniman di PKKH UGM

Author:editorTembi / Date:25-07-2014 / Faruk HT, selaku Kepala PKKH UGM mengajak para seniman dan budayawan kembali ke UGM. Karena pada masa tahun 1970-an sampai 1980-an, ketika Purna Budaya masih aktif menyelenggarakan kegiatan, memberi warna pada kebudayaan di Yogya.

Bambang Darto membacakan puisi karyanya dalam acara buka bersama seniman-budayawan di PKKH UGM, foto: Tegoeh
Bambang Darto

Pada Sabtu sore 19 Juli 2014 di Pusat Kebudayaan Koesnadi Harjasumantri (PKKH) UGM diselenggarakan acara buka puasa dengan mengundang seniman dan budayawan. Acara buka bersama ini sekaligus merayakan Prof Dr Faruh HT, yang dekat dengan seniman Yogya, menjabat sebagai Kepala PKKH UGM. Karena itu acara tersebut menyambut kehadiran (kembali) PKKH UGM di tengah seniman dan budayawan Yogya.

Suasana buka puasanya santai sambil lesehan dan berbincang bebas, khas seniman. Ada yang tampil membacakan puisi, seperti Bambang Darto, seorang aktor teater dan penyair senior Yogya, yang rambutnya sudah putih semua, yang membacakan puisi karyanya.

Selain para seniman teater seperti Untung Basuki, Meritz Hindra, Puntung C Pujadi, Pritt Tymothi, Daru Maheldaswara, hadir pula penyair Iman Budhi Santosa, Slamet Riyadi Sabrawi, Indtra Tranggono dan lainnya. Hadir juga budayawan Bakdi Sumanto, Joko Mardianto, pengajar jurusan Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya UGM dan sejarawan muda Budiawan, pengajar Pasca Sarjana UGM, program Kajian Budaya dan Media.

Faruk HT, selaku Kepala PKKH UGM mengajak para seniman dan budayawan kembali ke UGM. Karena pada masa tahun 1970-an sampai 1980-an, ketika Purna Budaya masih aktif menyelenggarakan kegiatan, dan Pusat Studi Kebudayaan UGM pimpinan Umar Kayam memberi warna pada kebudayaan di Yogya.

Kantor PKKH UGM memang menggunakan kantor Taman Budaya lama, yang dikenal dengan nama Purna Budaya. Di kantor inilah PKKH akan kembali ‘menggerakan’ kebudayaan Yogya melalui UGM.

Indra Tranggono seorang cerpenis dan penulis esai, memberi komentar bahwa kebudayaan sekarang tidak bisa dipisahkan dari kapital. Tanpa kapital, kebudayaan sulit untuk bergerak.

Faruk HT, Kepala PKKH UGM memberikan sambutan dalam acara buka puasa bersama seniman-budayawan, foto: Tegoeh
Faruk HT

“Padahal tahun 1980-an ketika saya masih aktif di Purna Budaya ini, yang sekarang dipakai kantor oleh PKKH, kebudayaan bergerak tanpa disangga kapital seperti sekarang ini,” ujar Indra Tranggono.

    Bakdi Sumanto, yang mengajar di Fakultas Sastra (sekarang FIB UGM), yang lokasinya tak jauh dari Purna Budaya, sering berjalan kaki datang ke Purna Budaya untuk menghadiri diskusi atau melihat pameran seni rupa, atau berbincang dengan Rob Mundjijono, Kepala Taman Budaya waktu itu.

Suasana santai buka puasa bersama seniman-budayawan di PKKH UGM, foto: Tegoeh
Suasana buka puasa bersama seniman-budayawan

“Profesor Faruk sendiri, yang sekarang menjabat sebagai kepala PKKH, pada waktu itu juga aktif di Purna Budaya ini,” kata Bakdi Sumanto.

Dalam buka bersama dengan seniman dan budayawan itu para pelaku budaya memiliki harapan bahwa Purna Budaya yang sekarang sepi, dan lokasinya seperti terpencil dari aktivitas kebudayaan, akan kembali hidup dan memaknai kebudayaan di Yogya, atau setidaknya ‘mempertemukan’ kebudayaan yang berlangsung di kampus UGM dengan kebudayaan yang hidup di tengah masyarakat.

Dalam kata lain, UGM tidak jauh dari masyarakat setidaknya seperti pernah terjadi pada masa rektor Sukaji Ranuwiharjo yang mendorong Pusat Studi Kebudayaan pimpinan Umar Kayam melakukan aktivitas kebudayaan di UGM dalam bentuk pekan budaya, yang mendapat respon dari masyarakat.

Ons Untoro
foto: Tegoeh

Berita budaya

Latest News

  • 20-08-14

    Wayang Pusaka Kerato

    Setiap malam Selasa Kliwon atau Jumat Kliwon pusaka itu diberi berbagai macam sesaji berikut asap dupa ratus. Tujuannya supaya keadaan wayang terjaga... more »
  • 19-08-14

    Monolog Garingan dar

    Meski monolog garingan, tetapi penampilan Thomas cukup bagus. Ia tampil sungguh-sungguh dengan penghayatan peran memikat. Sering kali ia bermain... more »
  • 19-08-14

    Konser ‘Kembali ke A

    Dalam konsernya kali ini mereka akan memberikan ‘gimmick’ yang berbeda, tentunya dengan komposisi baru yang belum pernah direkam. Undangan... more »
  • 19-08-14

    Ketoprak Tjontong Su

    Faridan mau mengatakan bahwa Jepang harus meninggalkan Kotabaru, walaupun hal itu harus ditebus dengan nyawa. Namun tidaklah mudah untuk menyampaikan... more »
  • 18-08-14

    Denmas Bekel 18 Agus

    more »
  • 18-08-14

    Pentas Panembrama De

    Pentas panembrama grup Sekar Pangawikan yang berdiri tahun 2009 ini mengawali kegiatan “Gladhen Karya Sastra Jawa II” yang diselenggarakan oleh Dinas... more »
  • 18-08-14

    Guru Seni Pun Tetap

    Pameran karya para guru seni ini menunjukkan bahwa sesungguhnya para guru seni tidak berhenti berkarya. Rutinitas sebagai pengajar tidak membelenggu... more »
  • 16-08-14

    Ketoprak yang Dihadi

    Pertunjukan ketoprak kolosal ini melibatkan sekitar 400 pemain dan digarap oleh tim sutradara yaitu Susilo Nugroho, Widayat, Puntung CM Pujadi,... more »
  • 16-08-14

    Tepas, Penyala Api T

    Fungsi alat dapur ini sangat penting yaitu untuk membuat masakan bisa cepat matang. Untuk itulah tepas, termasuk alat dapur yang selalu hadir... more »
  • 16-08-14

    Sejarah Kebudayaan B

    Judul : Sejarah Kebudayaan Bali. Kajian Perkembangan dan Dampak Pariwisata  Penulis : Supratikno Raharjo, dkk  Penerbit : Depdikbud... more »