Sastrawan Malaysia Wisata Satra Di Tembi

11 Aug 2014 “Di Indonesia musik dan puisi dikenal dengan nama musikalisasi puisi dan di Malaysia disebut lagu puisi,” kata Prof Irwan Abu Bakar, presiden Persatuan Aktivis E-Sastra Malaysia.

Prof Irwan Abu Bakar, penyair dari Malaysia sedang membacakan puisi karyanya di Pendapa Tembi Rumah Budaya, foto: Ons Untoro
Prof Irwan Abu Bakar

“Ini kali pertama sastrawan Malaysia berkunjung ke Yogya dan melakukan wisata sastra di  Tembi Rumah Budaya bertemu dengan sastrawan di Yogya,” kaya Yo Sugianto, presiden E-Sastra Managemen Enterprise, dalam sambutan pada acara, yang disebutnya, wisata sastra pada Jumat malam 8 Agustus 2014 di  Tembi Rumah Budaya.

Di Malaysia ada satu komunitas sastra, yang disebutnya sebagai Persatuan Aktivis E-Sastra Malaysia bertemu dengan E-Sastra di Indonesia. Keduanya melakukan kegiatan yang disebutnya sebagai wisata sastra dan bertemu di Tembi Rumah Budaya dalam satu acara yang diberi tajuk ‘Dinner Sastra”.

Sekitar 50 sastrawan Malaysia-Yogya bertemu, bersama membaca puisi, juga secara bergantian atau selang-seling. Penyair dari Malaysia ada yang tampil dengan menyanyikan puisi, yang disebutnya sebagai lagu puisi dengan iringan musik yang sudah direkam dalam CD. Beberapa penyair Malaysia terlihat menikmati tampil dengan lagu puisi.

2.	Ruhana Binti Mamat, penyair perempuan dari Malaysia sedang membacaan puisi karya di Pendapa Tembi Rumah Budaya, foto: Ons Untoro
Ruhana Binti Mamat

Prof Irwan Abu Bakar, dosen di Departemen Rekayasa Biomedis, Fakultas Teknik, Universiti Malaya, Kuala Lumpur, yang sekaligus sebagai presiden Pesatuan Aktivis E-Sastra Malaysia, dalam sambutannya mengatakan, bahwa pertemuan antara sastrawan dari Malaysia dan Yogya merupakan pertemuan dua bangsa serumpun yang sama-sama mencintai kebudayaan.

Sebagai sastrawan, Irwan Abu Bakar telah menerbitkan beberapa buku karya sastra, kumpulan puisi dan novel. Salah satunya yang baru terbit awal Agustus 2014 berjudul “Meja 17’ yang disebutnya sebuah novel antiplot. Acara di  Tembi itu sekaligus launching novel terbarunya tersebut.

Mengawali pembacaan puisi, prof Irwan membaca puisi karyanya, dengan gaya khas bahasa Melayu, dia mengekspresikan kata demi kata. Mestinya, pembacaan puisi selanjutnya akan dilakukan oleh Profesor Faruk, sehingga dua profesor mengawali membaca puisi dalam pertemuan sastrawan dari dua bangsa, tetapi karena prof Faruk tidak hadir, pembaca puisi berikutnya seorang dokter hewan yang sekaligus penyair, Slamet Riyadi Sabrawi.

Pembaca puisi selanjutnya Ruhana Binti Mamat dari Malaysia. Dengan wajah berseri, Ruhana membacakan puisi karyanya, tetapi bukan puisi berjudul ‘Cinta Terpisah’ seperti puisi yang dia kirim dan diterbitkan dalam antologi puisi ‘Pertemuan Penyair Malaysia-Yogya’, melainkan judul puisi yang lain. Seperti halnya Irwan, suara Ruhana dengan logat bahasa Melayu seperti memberikan impresi tersendiri.

Yo Sugianto, yang baru menerbitkan antologi puisi berjudul ‘Tenung’ dan terbit Agustus 2014, ikut tampil membacakan puisi karyanya. Mengenakan topi dan baju warna hitam, dengan suara pelan, tetapi mantap, Yo membacakan satu puisi karyanya.

“Saya tidak bisa menolak diminta untuk ikut membaca puisi,” ujar Yo Sugianto.

Yo Sugianto, penyair dari Jakarta membacakn puisinya di Pendapa Tembi Rumah Budaya, foto: Ons Untoro
Yo Sugianto

Penyair dari Yogya yang ikut tampil membaca dari kalangan penyair senior sampai penyair muda, seperti Teguh Ranusastro Asmara, Iman Budhisantosa, Hamdy Salad, Krishna Miharja, Dhenok Kristianti, Evi Idawati, Dimas Indianto, Matroni Muserang, Retno Dasri Iswandari, Kedung Darma Romansa, Daladi Ahmad dan sejumlah nama lainnya.

Kedung Darma Romansa membaca puisi sambil diiringi biola. Daladi, penyair dari Magelang, menggubah puisi karyanya menjadi lagu, sehingga dia tampil melagukan puisi sambil memetik gitar.

“Di Indonesia musik dan puisi dikenal dengan nama musikalisasi puisi dan di Malaysia disebut lagu puisi,” kata Prof Irwan Abu Bakar, presiden Persatuan Aktivis E-Sastra Malaysia.

Berikut ini puisi karya Prof Irwan, yang dimasukan dalam antologi puisi “Pertemuan Penyair Malaysia-Yogya’.

SEBUAH PESAWAT DI TEMBAK JATUH

(Dengan rasa simpati kepada saudara-mara mangsa kejadian pesawat Penerbangan Malaysia MH17 ditembak jatuh di Ukraine pada 17 Julai 2014)

Sebuah pesawat ditembak jatuh 
gempar lagi negara Malaysia 
kehilangan MH370 masih dicari 
kini MH17 menggoncang aman.

Di sana sini negara resah 
alfa minda sudah berkecai 
tangisan, doa, perbincangan, sumpahan 
setiap saat tersembur keluar.

Sebuah pesawat ditembak jatuh 
para waris sebak menangis 
setiap keluarga kehilangan terasa 
orang dikasihi mengejut pergi.

Kenapa MH17 ditembak jatuh 
lima soalan mendamba jawapan* 
sibuk kita lagi dengan kotak hitam 
mencari sebab 298 nyawa lenyap.

Sebuah pesawat ditembak jatuh 
oleh pemerintah atau pemberontak? 
ah, itulah telagah kuasa besar 
konflik politik Amerika-Rusia.

Memang MH17 terkena tembak 
oleh siapa, belum tahu kita 
yang kita tahu itu pesawat kita 
di mana silap tindaknya kita?

Sebuah pesawat ditembak jatuh 
di Ukraine tempat berlakunya musibah 
perdana menterinya meletak jawatan 
PM kita tak kenduri Raya... oh, sedihnya!

Nonton yuk ..!

Naskah dan foto: Ons Untoro

SENI PERTUNJUKAN

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 04-08-16

    Denmas Bekel 4 Agust

    Denmas Bekel 4 Agustus 2016 more »
  • 04-08-16

    Pesona Tebing Breksi

    Salah satu tempat wisata yang saat ini sedang booming di Yogyakarta yaitu Tebing Breksi. Obyek wisata alam yang mulai dibuka untuk umum sejak Mei... more »
  • 03-08-16

    Bokor untuk Persemba

    Bokor berisi bunga setaman juga menjadi salah satu alat pelengkap yang biasanya menghiasai ruangan sentong tengah dari rumah induk masyarakat Jawa.... more »
  • 03-08-16

    Gudeg Koyor Varian d

    Jenis makanan gudeg yang telah menjadi identitas makanan khas Yogyakarta mungkin sudah tidak asing lagi banyak orang. Namun gudeg koyor mungkin masih... more »
  • 02-08-16

    Pria Sawo Matang di

    Musim panas telah tiba. Di Zug, sebuah kota kecil di tengah daratan Swiss dengan penduduk sekitar 28.600 jiwa, sejumlah kursi berwarna oranye bersama... more »
  • 02-08-16

    Ajaran Kebaikan Oran

    Judul            : Ajaran-ajaran dalam Naskah Singhalangghyala Parwa Penulis   ... more »
  • 01-08-16

    Macapat ke-148, Peng

    Mengikuti macapat malem Rebo Pon di Tembi Rumah Budaya ibarat mengikuti pengembaraan Mas Cebolang yang penuh dengan pengalaman kehidupan baik lahir... more »
  • 01-08-16

    Eksotisme Amphiteate

    Amphiteater merupakan salah satu spot luar ruangan yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan. Merujuk pada aspek historisnya amphiteater... more »
  • 01-08-16

    Naura Sang Idola Cil

    Terhitung sudah dua album yang diproduksi penyanyi cilik ini, yang bernama lengkap Adyla Rafa Naura Ayu. Di usianya yang ke-8 tahun putri pertama... more »
  • 30-07-16

    Rabu Kliwon Pekan In

    Pranatamangsa: memasuki Mangsa Surya II Mangsa Karo. Usia 23 hari hari terhitung mulai 2 s/d 24 Agustus 2016. Candrane: Bantala Rengka,  artinya... more »