Bukan 350 Tahun Dijajah

Author:editorTembi / Date:12-03-2014 / Tag: baca, buku, indonesia /

Judul : Bukan 350 Tahun Dijajah
Penulis : G.J. Resink
Penerbit : Komunitas Bambu, 2013, Jakarta
Bahasa : Indonesia
Jumlah halaman : xxxiv + 366

Selama ini ada anggapan bahwa Belanda menjajah Indonesia/Nusantara selama 350 tahun. Ternyata hal ini tidak benar. Melalui buku ini GJ Resink membuktikan bahwa hal tersebut hanyalah mitos belaka.

Bukan 350 Tahun Dijajah'

Selama ini ada anggapan bahwa Belanda menjajah Indonesia/Nusantara selama 350 tahun. Ternyata hal ini tidak benar. Melalui buku ini GJ Resink membuktikan bahwa hal tersebut hanyalah mitos belaka. Pemerintah kolonial Belanda mungkin sudah berusaha sejak 350 tahun lalu (dihitung ke belakang dari pernyataan kemerdekaan Indonesia tahun 1945) untuk menaklukkan Nusantara, tetapi tidak sepenuhnya berhasil.

Sebagai contoh, Regeeringsreglement pada tahun 1854 yang dikeluarkan oleh Pemerintah tertinggi di Belanda (Mahkota Kerajaan bersama Parlemen). Isinya memberi wewenang kepada gubernur jenderal Hindia Belanda untuk mengumumkan perang dan mengadakan perdamaian serta membuat perjanjian dengan penguasa-penguasa (raja-raja) di berbagai daerah di Nusantara. Ini berarti pemerintah Belanda mengakui adanya negeri-negeri di Nusantara yang masih merdeka.

Contoh lain adalah peraturan atau hukum pemerintah kolonial Belanda. Peraturan atau hukum tersebut tidak bisa berlaku bagi penduduk Hindia Belanda yang berasal dari kerajaan atau negeri yang masih merdeka. Perlawanan dari kerajaan-kerajaan di berbagai wilayah Nusantara juga merupakan bukti bahwa pemerintah kolonial Belanda tidak dapat menguasai sepenuhnya seluruh Nusantara selama 350 tahun.

Baca yuk ..!

M. Kusalamani

Bale Dokumentasi Resensi Buku

Latest News

  • 14-08-14

    Museum Khusus Jender

    Rumah itu pernah menjadi kediaman Jenderal Sudirman dan keluarga sejak 18 Desember 1945—19 Desember 1948, saat ia menjabat sebagai Panglima Besar... more »
  • 14-08-14

    Ngabuk Wong Meteng

    Pepatah ini mengajarkan bahwa janganlah menyakiti orang yang sudah dalam kondisi atau keadaan lemah. Menyakiti orang yang lemah (fisik, materi,... more »
  • 14-08-14

    Penyair Senior Memba

    Ini kali, penyair yang sudah dikenal sejak dekade 1970-an, dan sampai sekarang masih terus menulis puisi, hadir di Tembi Rumah Budaya untuk... more »
  • 14-08-14

    Jembatan Winongo, Si

    Jembatan ini menjadi sarana penghubung antara Dusun Niten dan Dusun Glondong. Diduga jembatan ini dibangun seiring dengan dengan pembangunan beberapa... more »
  • 13-08-14

    Kesadaran Nasional.

    Judul : Kesadaran Nasional. Dari Kolonialisme sampai Kemerdekaan. Jilid I Penulis : Prof. Dr. Slamet Muljana Penerbit : LKiS, 2008, Yogyakarta... more »
  • 13-08-14

    Pameran Seni Rupa Ib

    Pameran di Bentara Budaya Yogyakarta ini, pada 8-17 Agustus 2014, lebih untuk menemukan strategi visual yang dapat menggambarkan keterlibatan dan... more »
  • 12-08-14

    Resep Gudheg Nanas d

    Dalam majalah Kajawen berbahasa dan beraksara Jawa tersebut, Pujirah menulis resep berdasar bahan, bumbu, dan cara memasak untuk “gudbeg nanas”.... more »
  • 12-08-14

    Malam ini di Tembi C

    Tajuk dari Sastra Bulan Purnama ini mengambil kalimat dari tiga judul antologi puisi yang akan di-launching, yaitu “Cicak-Cicak Menatap Takdir Di... more »
  • 12-08-14

    Komik Baru Peter van

    Buku Rampokan ini tidak saja bagus dari sisi goresan ilustratifnya, tetapi juga dari sisi gagasan atau isinya yang berkisar tentang kondisi di Hindia... more »
  • 11-08-14

    De Mata Trick Eye Mu

    Wahana ini memang mampu memberikan hiburan dan kegembiraan bagi pengunjung, terutama yang gemar berfoto ria. Foto-foto 3D yang menjadi latar belakang... more »