33 Permainan Tradisional yang Mendidik

24 Jan 2013 Perpustakaan

Judul : 33 Permainan Tradisional yang Mendidik
Penulis : Dani Darmawan
Penerbit : Cakrawala, 2010, Yogyakarta
Bahasa : Indonesia
Jumlah halaman : 88  

33 Permainan Tradisional yang Mendidik

Permainan tradisional termasuk kekayaan budaya yang tak ternilai harganya. Di Indonesia banyak sekali jenis permainan tradisional, yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Dari yang bisa dimainkan sendiri, cukup dua orang (sedikit orang) sampai yang harus dimainkan banyak orang. Dari yang tidak menggunakan alat permainan sampai yang menggunakan alat permainan.

Permainan tradisional, selain sebagai sarana bersenang-senang, secara langsung maupun tidak langsung anak juga mendapatkan manfaat lain. Misal sebagai sarana olah raga serta melatih mental dan otak. Fisik atau badan lebih kuat/sehat karena terbiasa bergerak. Mental terlatih untuk bersifat jujur dan mau bekerja sama (karena yang tidak bersedia biasanya “dimusuhi” kawan-kawannya). Otak terbiasa berpikir bagaimana dirinya atau kelompoknya bisa menang. Sehingga harus bisa berpikir secara cerdas, teliti, bahkan kadang-kadang harus bisa mengambil keputusan secara cepat. Bisa menempatkan diri sebagai pemimpin atau yang dipimpin, memupuk jiwa kesatria (yang menang tidak sombong yang kalah tidak rendah diri atau dendam), berlatih disiplin.

Sayang sekali keberadaan permainan tradisional tersebut sekarang mulai tersisih dengan hadirnya media-media permainan yang lebih menarik. Kesibukan anak dan juga ketidakpedulian orang tua turut andil dalam “hilangya” permainan tradisional tersebut. Buku yang berisi 33 macam permainan tradisional ini adalah salah satu upaya untuk melestarikannya. Di dalamnya termuat cara-cara memainkan, penentuan kelompok, dan lain-lain.

Baca yuk ..!

M. Kusalamani

Source Link: Jakarta

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 09-08-16

    Pameran Koleksi Seni

    Ketika karya seni dipamerkan atas nama “negara”, maka peristiwa pameran karya-karya itu menjadi semacam “pernyataan resmi” yang menunjukkan bagaimana... more »
  • 09-08-16

    Sunan Pakubuwana X B

    Sejarah membuktikan,bahwa di masa pemerintahan Sunan Pakubuwana X (yang bergelar Sampeyan Dalem Ingkang Wicaksana Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan/... more »
  • 08-08-16

    Jarasanda Anak Buang

    Setelah genap masa kandungannya,  hanya selisih beberapa jam, kedua permaisuri Prabu Wrehatrata melahirkan. Anehnya masing-masih bayi yang... more »
  • 08-08-16

    Mempelajari Perjalan

    Judul             : Pengantar Sejarah Kota Penulis       ... more »
  • 08-08-16

    Tembok Kuno Bekas Pe

    Pajimatan Imogiri yang menjadi kompleks makam raja-raja Mataram sudah demikian terkenal. Di seputaran kompleks tersebut juga ditemukan bangunan atau... more »
  • 06-08-16

    Brisz Akustik, Group

    Brisz Akustik merupakan salah satu kelompok musik akustik di Yogyakarta yang digawangi oleh Bran (gitar), Radit (gitar), Indra (cajon), dan Ninis (... more »
  • 06-08-16

    Selasa Legi Pekan I

    Pranatamangsa: Memasuki Mangsa Surya II Mangsa Karo. Usia 23 hari hari terhitung mulai 2 s/d 24 Agustus 2016. Candrane: Bantala Rengka,  artinya... more »
  • 06-08-16

    Bale Inap Tembi, Kol

    Tembi Rumah Budaya selain dikenal sebagai rumah budaya dengan berbagai kegiatan atau aktivitas budayanya juga dilengkapi dengan museum, galeri, bale... more »
  • 05-08-16

    Ada Titik-Titik Di B

    Berbagai macam titik bisa ditemukan di Bentara Budaya, Jalan Suroto No 2, Kotabaru, Yogyakarta, sehingga ada titik-titik di ruang pameran Bentara,... more »
  • 05-08-16

    Usaha Bali Mempertah

    Betapapun General Manager Bentara Budaya Jakarta, Frans Sartono, mengingatkan bahwa Sanggar Dewata Indonesia (SDI) bukanlah lembaga eksklusif hanya... more »