Pameran Lukisan Mini Jupri Abdullah 18-31 Oktober

17 Oct 2014 Dalam pameran tunggalnya kali ini Jupri Abdullah mengetengahkan sekitar 25 karya lukisan mininya. Lukisan-lukisan yang dipamerkan ini berukuran dari yang terkecil (0,2 cm x 0,2 cm bermedia sirip ikan) hingga yang terbesar (4,5 cm x 4,5 cm bermedia kanvas/kertas).

Abraham Samad, Ketua KPK ukuran 3x4 cm karya Jupri Abdullah, foto: dok Jupri
Abraham Samad ukuran 3 cm x 4 cm

Jupri Abdullah seorang perupa dari Pasuruhan, Jawa Timur, akan menggelar karyanya di ruang Pamer Tembi Rumah Budaya pada 18-31 Oktober 2014. Pembukaan pameran akan dilakukan Sabtu malam 18 Oktober 2014 pukul 19.30, diantaranya akan diisi penampilan biola tunggal dan pembacaan puisi karya beberapa penyair Yogya.

Dalam pameran tunggalnya kali ini Jupri Abdullah, yang pada lahir 23 Februari 1963, mengetengahkan sekitar 25 karya lukisan mininya. Semua lukisan karya pelukis yang telah 10 kali pameran tunggal ini dikerjakan sejak tahun 2002 hingga 2014. Lukisan-lukisan yang dipamerkan ini berukuran dari yang terkecil (0,2 cm x 0,2 cm bermedia sirip ikan) hingga yang terbesar (4,5 cm x 4,5 cm bermedia kanvas/kertas). Karena itulah pameran ini diberi tajuk “<5CM” (baca: kurang dari lima sentimeter).

Daya tarik utama karya lukisan mini Jupri Abdullah adalah karena ukurannya yang mini. Hal ini sesungguhnya hanyalah satu saja diantara daya tarik lainnya. Meskipun pada intinya, unsur atau elemen “mini”-nya menjadi faktor awal dalam melihat karya-karya Jupri. Daya tarik lain adalah unsur mini menjadi sebuah konsep yang tidak saja menyangkut pada aspek fisik. Meskipun mini fisiknya, mini obyek-obyeknya, mini goresannya, tetap menyimpan sebuah pola pikir yang sama dengan lukisan berukuran berapa pun.

Joko Widodo atau Jokowi, presiden terpilih ukuran 3 x 4 Cm karya Jupri Abdullah, foto: dok Jupri
Jokowi ukuran 3 cm x 4 cm

Dalam perspektif tertentu dalam karya-karya Jupri, pengertian mini atau begitu mininya hingga 0,2 cm x 0,2 sentimeter, dihadapkan pada sebuah metafora mengenai “sesuatu” yang tidak terjamah oleh dunia manusia. Lukisan mini Jupri bisa diperlakukan seperti wilayah “antah berantah” atauterra incognita yang perlu ditelusuri lebih lanjut. Kemampuan mata menjadi sangat terbatas, karenanya ia memberikan alat untuk menonton seperti lup dan mikroskop.

Jupri mengerjakan karya-karyanya dengan tema yang bervariasi. Selain kaligrafi, panorama, dan still-life, ia juga melukis potret. Obama, Gus Dur, Jokowi, Megawati dan sebagainya yang merupakan orang-orang penting skala nasional dan internasional, atau pun potret dirinya adalah bagian dari tema potret yang menjadi daya tarik utama pameran ini.

“Proses kreatif membuat lukisan mini penuh tantangan, mulai dari teknis melukis, media yang digunakan (kuas, cat dan kaca pembesar) hingga tanggapan sinis yang aku terima dari kawan dan lingkunganku,” ujar Jupri Abdullah.

Sri Sultan HB X Gubernur DIY ukuran 3 x 3 Cm karya Jupri Abdullah, foto” dok Jupri
Sri Sultan Hamengku Buwana X ukuran 3 cm x 3 cm

Namun ia merasa bersyukur masih ada kawan media yang mengapresiasi karya mininya hingga pada 2003 Museum Rekor Indonesia memberikan penghargaan sebagai pelukis kaligrafi terkecil berukuran 5cm x 5 cm yang diserahkan langsung oleh pendiri dan Direktur MURI Jaya Suprana di Crown Plaza Hotel Jakarta, 20 Mei 2003.

Ons Untoro 
Foto: Dok Jupri Abdullah

Artikel Terbaru

  • 15-08-15

    Ki Catur Benyek Meng

    Di dalam dunia pewayangan, tercatat ada 4 perang besar yang melibatkan negara-negara besar serta memakan banyak korban. Yang pertama adalah perang... more »
  • 15-08-15

    Magenta Orkestra Tri

    Rangkaian pembukaan Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang Selatan, menyuguhkan berbagai hiburan, salah satunya konser Magenta... more »
  • 15-08-15

    Hari Baik dan Hari B

    Orang yang lahir pada Sabtu Pon, usia 0 s/d 12 tahun, adalah ‘PA’ Pandhita, baik. Usia 12 s/d 24 tahun, adalah ‘HA’ Hajar, tidak baik. Usia 24 s/d 36... more »
  • 15-08-15

    Penguburan Jenazah d

    Keterangan foto ini menyebutkan bahwa perarakan tersebut dilakukan secara sederhana dan tidak melibatkan begitu banyak orang. Semua orang yang... more »
  • 14-08-15

    Pemanasan Festival G

    Geneng Street Art Project (GSAP) adalah perhelatan seni rupa yang pantas disimak. Kegiatan ini dimotori mahasiswa dan alumni jurusan seni rupa... more »
  • 14-08-15

    Pameran Foto ‘Alkisa

    Menghidupkan kembali cerita rakyat Indonesia melalui seni fotografi, menjadi tujuan awal pembuatan karya foto ‘Alkisah’ oleh fotografer yang dikenal... more »
  • 13-08-15

    Mengupas Perjalanan

    Dalam membicarakan dramatari, buku ini dibagi menjadi empat bab. Pertama, dramatari bertopeng yang berkembang di Bali, Jawa Tengah, Jawa Timur,... more »
  • 13-08-15

    Rafi dan Ria Girang

    Setidaknya ada 26 siswa-siswi yang merasa senang, karena menjadi juara dan nominator lomba macapat yang diselenggarakan oleh BPNB Yogyakarta tahun... more »
  • 12-08-15

    Gerakan Swadesi Luri

    Pada majalah itu dijelaskan bahwa gerakan itu semata-mata dilakukan oleh bangsa pribumi (khususnya orang Mataram: Yogyakarta dan Surakarta) untuk... more »
  • 12-08-15

    Indische Koffie Bert

    Suasana kafe bertabur puisi, baik yang dibacakan, dilagukan maupun ditembangkan. Ada pembaca puisi yang mengenakan pakaian Jawa, membacakan puisi... more »